Pendahuluan
Diabetes, Obesitas, dan Sindrom metabolisme lainnya menjadi penyakit utama baik di negara maju maupun berkembang. Dalam dua dekade terakhir diabetes mellitus bahkan telah mengokohkan dirinya sebagai salah satu dari lima penyebab utama kematian di dunia. Kasus diabetes ditemukan di semua bagian dunia dan menempati ranking ke-3 paling mematikan ketiga di dunia dan terus meningkat hingga sampai saat ini. Diabetes mellitus adalah ancaman kesehatan global utama berkaitan dengan peningkatan prevalensi yang diproyeksikan dari 171 juta penderita pada tahun 2000 menjadi 366 juta penderita pada tahun 2030. Diabetes merupakan sindrom metabolisme yang umumnya disebabkan oleh kombinasi antara faktor keturunan dan lingkungan (pola diet dan pola hidup), yang mengakibatkan kadar gula darah tinggi yang abnormal (hiperglikemia).
Diabetes, Obesitas, dan Sindrom metabolisme lainnya menjadi penyakit utama baik di negara maju maupun berkembang. Dalam dua dekade terakhir diabetes mellitus bahkan telah mengokohkan dirinya sebagai salah satu dari lima penyebab utama kematian di dunia. Kasus diabetes ditemukan di semua bagian dunia dan menempati ranking ke-3 paling mematikan ketiga di dunia dan terus meningkat hingga sampai saat ini. Diabetes mellitus adalah ancaman kesehatan global utama berkaitan dengan peningkatan prevalensi yang diproyeksikan dari 171 juta penderita pada tahun 2000 menjadi 366 juta penderita pada tahun 2030. Diabetes merupakan sindrom metabolisme yang umumnya disebabkan oleh kombinasi antara faktor keturunan dan lingkungan (pola diet dan pola hidup), yang mengakibatkan kadar gula darah tinggi yang abnormal (hiperglikemia).
Pengobatan melibatkan obat herbal, jamu dan suplemen makanan lainnya sebagai komplementer dan alternatif semakin banyak dilirik disamping pengobatan medis barat yang utama. Berbagai macam obat herbal telah digunakan sejak zaman kuno untuk pengobatan diabetes dan penyakit kardiovaskular. Namun dari sekian banyak obat herbal yang digunakan Pare adalah salah satu yang paling populer dan teruji secara klinis dari berbagai riset, memiliki dampak kuat bagi penyembuhan diabetes.
Karakteristik Pare
Karakteristik Pare
Pare (M. charantia) adalah tanaman rambat, menjalar dan bersulur, berbunga termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae ( Sejenis labu-labuan). Pare adalah tanaman tropis yang banyak dibudidayakan di Asia, India, Afrika Timur, dan Amerika Selatan. Buah pare muda (hijau) telah lazim digunakan sebagai sayuran di Indonesia dan beberapa negara lain di Asia.
Pare memiliki buah yang sangat pahit dan umumnya dimasak dengan merendamnya dulu dalam air garam, untuk mengurangi rasa pahit. Rasa pahit pada pare dikaitkan dengan kandungan senyawa antioksidan yang tinggi dari fenol, flavonoid, isoflavon, terpenes, anthroquinones, dan glukosinolat, yang kesemuanya memberikan rasa pahit.
Pare memiliki buah yang sangat pahit dan umumnya dimasak dengan merendamnya dulu dalam air garam, untuk mengurangi rasa pahit. Rasa pahit pada pare dikaitkan dengan kandungan senyawa antioksidan yang tinggi dari fenol, flavonoid, isoflavon, terpenes, anthroquinones, dan glukosinolat, yang kesemuanya memberikan rasa pahit.
- Nutrisi Pare
Pare adalah tanaman kaya nutrisi yang terdiri dari gabungan kompleks senyawa yang bermanfaat. Senyawa tersebut antara lain bahan kimia bioaktif, vitamin, mineral dan antioksidan yang semuanya berkontribusi dan saling mendukung dalam mengobati berbagai macam penyakit. Buah pare mengandung kadar tinggi vitamin C, vitamin A, vitamin E, vitamin B1, B2 dan B3, serta vitamin B9 (folat). Nilai kalori untuk daun, buah dan biji adalah 213,26, 241,66 dan 176,61 Kkal / 100 g masing-masing. Buah Pare juga kaya akan mineral diantaranya kalium, kalsium, seng, magnesium, fosfor dan zat besi. Tidak kalah penting, buah ini juga merupakan sumber serat makanan yang baik. Pare mempunyai kandungan senyawa antioksidan yang tinggi dari fenol, flavonoid, isoflavon, terpenes, anthroquinones, dan glukosinolat, yang kesemuanya memberikan rasa pahit.
Mungkin khasiat yang paling umum dan terkenal dari tanaman ini di berbagai belahan dunia adalah untuk mengobati diabetes. Namun anda jangan kaget, ternyata Pare juga sangat efektif untuk pengobatan berbagai penyakit lainnya anatara lain eksim, hipertensi, emmenagogue, galactagogue, asam urat, penyakit kuning, ginjal (batu), kusta, keputihan, tumpukan, pneumonia, psoriasis, rematik, dan kudis.
Luar bisa bukan? Maka tidak rugi jika kita menjadikan Pare sebagai daftar menu diet kita, sekalipun pahit rasanya. Dibalik rasa pahit itulah Allah menitipkan obat kepada tanaman pare ini untuk kita umat manusia. Jika anda tidak tahan rasa pahit tersebut maka jangan khawatir, kami menyuguhkan tips untuk mengurangi rasa pahit, dan merubah presepsi atau pola pikir anda dalam melawan rasa pahit.
Kandungan Anti-Diabetes
Konstituen utama dari pare yang berperan dalam antidiabetes adalah senyawa triterpene, proteid, steroid, alkaloid, anorganik, lipid, dan fenolik [24,25]. Beberapa glikosida telah diisolasi dari batang dan buah M. charantia dan dikelompokkan di bawah genera triterpenoid tipe-cucurbitane [26], [27]. Secara khusus, empat triterpenoid memiliki aktivitas kinase protein yang diaktifkan AMP yang merupakan mekanisme hipoglikemik yang memungkinkan dari M. charantia [27].
Buah M. charantia terdiri dari glikosida, saponin, alkaloid, gula reduksi, resin, konstituen fenolik, minyak tetap, dan asam bebas [28]. M. charantia terdiri dari unsur kimia berikut termasuk alkaloid, charantin, charine, cryptoxanthin, cucurbitins, cucurbitacins, cucurbitanes, cycloartenols, diosgenin, asam elaeostearic, erythrodiol, asam galacturonic, asam gentisic, goyaglycosides, goyasaponins, guanylate cyclase inhibitor, gypsogenin, hydroxytryptamines, karounidiols, lanosterol, asam laurat, asam linoleat, asam linolenat, momorcharasides, momorcharins, momordenol, momordicilin, momordicin, momordicinin, momordicosides, momordin, momordolo, multiflorenol, miristat asam, nerolidol, asam oleanolic, asam oleat, asam oksalat, pentadekan, peptida , asam petroselinic, polipeptida, protein, ribosome-inactivating protein, asam rosmarinic, rubixanthin, spinasterol, glikosida steroid, stigmasta-diol, stigmasterol, taraxerol, trehalose, inhibitor tripsin, urasil, vine, v-insulin, verbascoside, vicine, zeatin, zeatin ribosida, zeaxanthin, zeinoxanthin asam amino-asam aspartat, serin, asam glutamat, t hscinne, alanin, asam butirat g-amino dan asam pipecolic, ascorbigen, b-sitosterol-d-glukosida, citrulline, elasterol, flavochrome, lutein, lycopene, asam pipecolic. Bubur buah memiliki pektin larut tetapi tidak ada asam pektat gratis. Penelitian telah menemukan bahwa daun adalah sumber ca yang bergizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar