SLUG: SIPUT TAK BERCANGKANG

Siput telanjang, Siput Slug atau siput tanah, adalah sebutan umum untuk gastropoda molluska tak bercangkang. Slug juga sering digunakan sebagai bagian dari nama umum moluska gastropoda yang tidak memiliki cangkang, cangkang yang tak utuh, atau hanya cangkang internal kecil,


Menggambar siput dengan label untuk kaki (sisi bawah), pinggiran kaki yang mengelilinginya, mantel di belakang kepala, pneumostom untuk bernafas, dan tentakel optik dan sensoris.
Anatomi eksternal siput
Anatomi eksternal siput meliputi:

Tentakel
Seperti gastropoda tanah paru lainnya, mayoritas siput darat memiliki dua pasang 'perasa' atau tentakel di kepala mereka. Pasangan atas adalah penginderaan ringan dan memiliki eyespots di ujungnya, sedangkan pasangan yang lebih rendah memberikan indra penciuman. Kedua pasang itu bisa ditarik.

Mantel
Di atas siput, di belakang kepala, ada mantel berbentuk pelana, dan di bawah ini adalah alat kelamin dan anus. Di satu sisi (hampir selalu di sisi kanan) mantel adalah lubang pernafasan, yang mudah dilihat saat terbuka, namun sulit dilihat saat ditutup. Pembukaan ini dikenal sebagai pneumostom.

Ekor
Bagian dari siput di balik mantel disebut 'ekor'.

Lunas
Beberapa spesies siput, misalnya Tandonia budapestensis, memiliki punggungan menonjol yang membentang di punggung mereka sepanjang bagian tengah ekor (terkadang sepanjang ekor, kadang hanya bagian akhir). Punggungan ini disebut 'keel'.

Kaki
Sisi bawah siput, yang rata, disebut 'kaki'. Seperti hampir semua gastropoda, siput bergerak dengan gelombang berirama kontraksi otot pada bagian bawah kakinya. Ini secara bersamaan mengeluarkan lapisan lendir yang dilaluinya, yang membantu mencegah kerusakan pada jaringan kaki. [3] Di sekitar tepi kaki dalam beberapa taksa adalah struktur yang disebut 'pinggiran kaki'.

Kulit berjemur
Sebagian besar siput menyimpan sisa cangkangnya, yang biasanya diinternalisasi. Organ ini umumnya berfungsi sebagai penyimpanan garam kalsium, sering bersamaan dengan kelenjar pencernaan. [4] Cangkang internal ada di Limacidae [5] dan Parmacellidae. [6] Dewasa Philomycidae, [5] Onchidiidae [7] dan Veronicellidae [8] kekurangan kulit kerang.

Fisiologi [sunting]

Siput Ambigolimax yang aktif di Fremont, California
Tubuh siput a
dan
See also
dan lain-lain, dan sebagainya, dan seterusnya, hak dan kewajiban, dan lagi, tenang dan damai
Translations of dan
conjunction
and
dan, serta, dengan, en, tambah
preposition

cum
dengan, dan

Jambu Darsono

Jambu Darsono, kenapa dinamai darsono? Wah penulis juga belum tahu. Baiklah kali ini mari kita bahas karakteristik Jambu Darsono. Pertama ijinkan saya ceritakan  pertemuan kami yang pertama kali dengan jambu Darsono. Awalnya ada famili kami di daerah tertentu, yang mempunyai jenis jambu ini, lalu keluarga saya membawakan oleh2 jambu tersebut dan bijinya saya tanam. Pada awalnya  saya kira jambu tersebut membutuhkan sedikitnya waktu 5 tahun untuk berbuah, namun, diluar dugaan, kira kira setelah berumur 3 tahun, jambu yang berasal dari biji tersebut berbuah untuk pertama kalinya.Karakteristik pohon dan Buah Jambu Darsono akan saya deskripsikan sebagai berikut.
  Pohon jambu air ini sepintas seperti pohon jambu umumnya, namun batang berwarna coklat lebih kemerahan, memiliki daun relatif lebih lebar, bunga putih sampai merah, benang sari dan tangkai sari berwarna pink menyala, jika rontok ke tanah berserakan terlihat sangat indah. Setelah buah menjelang masak, berwarna merah jingga, dan ketika masak berwarna  merahkeunguan-kehitaman. Lalu gimana rasanya?. Untuk rasa saya kira jambu ini tidak terlalu segar, bahkan dominan rasa sepat manis seperti buah juwet atau Jamblang, tidak memiliki tekstur renyah seperti jambu air umumnya, bahkan cenderung empuk. Ukurannya memang jumbo jika dibandingkan jenis jambu air yang lainnya. Dan keistimewaan lainnya adalah jambu ini sudah jatuh dari pohonnya. Jadi jika terlampau matang, buah akan mengalami cracking ditangkai dan mengering kisut, hal ini lebih cepat terjadi jika kondisi panas terik atau waktu kemarau. Berdasarkan informasi dari kawan yang berada dikawasan yang kurang panas, atau sejuk, dengan curah hujan tinggi jambu ini rasanya sepat dan tidak manis namun didaerah saya di Lamongan (1 km dekat Masjid Namira ) Jambu ini rasanya sangat manis bila sudah cracking (retak, atau merekah) . Namun perlu diingat sebelum kering ditangkai, harus segera dipetik, Karena jika terlampau matang rasanya akan berubah menjadi sepah, dan tidak ada sensasi asamnya

Nikah Bersyarat bolehkah?

Nikah merupakan proses yang mungkin dalam hidup seseorang seringkali menjadi saat yang mendebarkan. Dalam prosesnya banyak cerita dan perjalanan yang harus dilalui . Namun bagaimana dengan syarat yang diajukan oleh pihak keluarga tertentu, atau dari wali tertentu misalnya? Lamaran kamu saya terima/ saya nikahkan anak saya dengan kamu dengan syarat kamu harus...bla bla bla. Misalkan kamu harus tinggal bersama saya (kata ibu/bapak mertua, karena saya saya sudah gak punya anak lagi ,anak yang lain pada jauh2 lokasinya. Hal ini mungkin seringkali pembaca temui pada teman ,kerabat saudara atau bahkan anda sendiri barusan mengalaminya. Kalo boleh, atau dilarang dalam benak anda mungkin mana dalilnya?, berarti anda sudah mulai kritis hahaha.

BUDIDAYA TIN

       Buah Tin merupakan salah satu tanaman original subtropis. Tin termasuk ke dalam genus Ficus, dengan nama ilmiah Ficus carica atau seringkali disebut Common fig. Didunia ini terdapat banyak jenis Ficus, Bahkan pohon beringin pun (Ficus benjamina), Awar Awar, Loa, yang seringkali dijadikan bahan bonsai pun masih kerabat dekat dengan pohon tin. Ciri khas genus Ficus adalah memiliki buah berbentuk bulat. Tin merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki tinggi dapat mencapai 5 meter. Tin diduga berasal dari kawasan Mediterania, lebih tepatnya di tanah yang diberkahi yaitu didaerah Syam (Palestina, termasuk wilayah Occupasi Israel, Syiria, Jordania, Sebagian Iraq, ).  Jadi perlu diluruskan bahwa tin bukan berasal dari jazirah Arab, dan bukan buah khas arab. 

       Umumnya budidaya tin di Timur tengah, Eropa, Mediterania, Afrika Utara, dan daerah lain di dunia membatasi pertumbuhan tanaman tin dengan prunning atau pemotongan ranting dan dahan, sehingga memudahkan perawatan dan pemanenan. Di daerah asalnya, yaitu di daerah 4 musim Tanaman Tin hanya berbuah sekali setahun, mulai trubus ketika musim semi, dan selanjutnya berbuah dan matang ketika musim panas. Bahkan di Jepang terkenal dengan produksi buah tin yang dilakukan didalam greenhouse, sehingga pohonnya kecil-kecil dan ramping. Meskipun demikian, dengan dukungan nutrisi, perawatan optimal yang memanjakan si Entin, sekaligus perlindungan greenhouse dari excees sinar UV, hujan, serta serangan hama, dapat dihasilkan kualitas buah yang lebih baik.
Itulah sekilas cerita kondisi tin di negeri empat musim.

       Lalu bagaimana Tin beradaptasi di Indonesia negara tropis, terutama Indonesia, Malaysia , Thailand.? atau secara umum dinegara tropis lainnya? Apakah Tin dapat tumbuh lebih baik?, secara gitu loh,.. kan tanah Indonesia lebih subur dengan kondisi geografis banyak gunung berapi, kandungan zat organik tanah tinggi, ditunjang sinar matahari sepanjang tahun, curah  hujan yang cukup. Ataukah yang terjadi justru sebaliknya? Baiklah mari kita bahas lebih detail lagi di paragraf selanjutnya...

       Di kampung asalnya, di negeri mediteranian atau empat musim umumnya memiliki kelembapan udara yang rendah saat musim panas, itulah yang menyebabkan suhu di negara subtropis dalam bulan-bulan tertentu bahkan lebih panas dibanding daerah tropis. Alhasil dengan intensitas cahaya tinggi serta kelembapan udara rendah, laju fotosintesis dari daun tin lebih tinggi pada daerah subtropis dibanding daerah tropis. Itulah faktor yang menyebabkan kualitas buahnya juga lebih baik . Sementara itu di daerah tropis macam negeri kita ini, kelembapan udara hampir selalu tinggi, terutama di musim hujan. Hal ini  menghambat proses release H2dari stomata dikarenakan udara jenuh dengan uap air, sehingga 

        Lebih jauhnya lagi menjadi kondisi ideal bagi pertumbuhan fungi, salah satu OPT( Organisme Pengganggu Tanaman) dari tin, sehingga hampir semua tanaman di Indonesia tidak sehat ketika musim hujan akibat serangan fungi, terutama pada daun tin yang menyebabkan penyakit karat pada daun. Bahkan jika dibiarkan saja (tidak dipetik) daun yang terinfeksi fungi nantinya akan menyebarkan spora kepada daun yang lebih muda, sehingga  pada akhirnya seluruh daun terinfeksi. Hal ini tentunya mengurangi jumlah faktor produksi dalam menyelenggarakan proses fotosintesis dan tentunya akan mengurangi sink pada buah, sehingga buah umumnya berukuran kecil.

        Saat musim kemarau adalah saat terbaik untuk menghasilkan buah tin di Indonesia, dimana tersedia panas yang cukup, bahkan lebih, serta kelembapan yang lebih rendah. Namun, faktanya lagi2 masih terdapat kendala lain yakni adanya hama yang umumnya meningkat diawal sampai pertengahan musim kemarau. Hama tersebut antara lain, adanya belalang kayu coklat,hijau bahkan, berdasarkan pengamatan pribadi hampir semua jenis belalang dari kecil sampai berukuran jumbo pun turut berpartisipasi dalam memakan, kelihatannya memang doyan si belalang. Oleh karena itu harus segera dikendalikan sebelum menjadi wabah. Hal ini berbeda jika tanaman tin dibudidayakan di dalam greenhouse. Kondisi diatas akan dapat dihindarkan, tentunya juga dengan mengatur sirkulasi udara sehingga kondisi greenhouse tidak lembab. Mengingat air hujan dan embun yang lembab adalah media terbaik untuk penyebaran spora fungi.

Kenali Dua Jenis Teratai (Teratai Merah dan Teratai Putih) Lotus dan Nymphaea

Sahabat pembaca yang berbahagia maupun sedang susah, Di Indonesia istilah Teratai, Seroja , Lotus atau Nelumbo  dalam bahasa latin sering di...