10 Logika dasar penangkal syi'ah




Oleh:  AM. Waskito
BERIKUT ini adalah 10 LOGIKA DASAR akidah Syiah bisa diajukan sebagai bahan diskusi ke kalangan Syiah dari level awam, sampai level ulama. Setidaknya, logika ini bisa dipakai sebagai “anti virus” untuk menangkal propaganda dai-dai Syiah yang ingin menyesatkan Ummat Islam dari jalan yang lurus.
Kalau Anda berbicara dengan orang Syiah, atau ingin mengajak orang Syiah bertaubat dari kesesatan, atau diajak berdebat oleh orang Syiah, atau Anda mulai dipengaruhi dai-dai Syiah; coba kemukakan 10 LOGIKA DASAR di bawah ini. Sehingga kita bisa membuktikan, bahwa ajaran mereka sesat dan tidak boleh diikuti.
LOGIKA 1: “Nabi dan Ahlul Bait”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Apakah Anda mencintai dan memuliakan Ahlul Bait Nabi?” Dia pasti akan menjawab: “Ya! Bahkan mencintai Ahlul Bait merupakan pokok-pokok akidah kami.” Kemudian tanyakan lagi: “Benarkah Anda sungguh-sungguh mencintai Ahlul Bait Nabi?” Dia tentu akan menjawab: “Ya, demi Allah!”
Lalu katakan kepada dia: “Ahlul Bait Nabi adalah anggota keluarga Nabi. Kalau orang Syiah mengaku sangat mencintai Ahlul Bait Nabi, seharusnya mereka lebih mencintai sosok Nabi sendiri? Bukankah sosok Nabi Muhammad Shallallah ‘Alaihi Wasallam lebih utama daripada Ahlul Bait-nya? Mengapa kaum Syiah sering membawa-bawa nama Ahlul Bait, tetapi kemudian melupakan Nabi?”
Faktanya, ajaran Syiah sangat didominasi oleh perkataan-perkataan yang katanya bersumber dari Fathimah, Ali, Hasan, Husein, dan anak keturunan mereka. Kalau Syiah benar-benar mencintai Ahlul Bait, seharusnya mereka lebih mendahulukan Sunnah Nabi, bukan sunnah dari Ahlul Bait beliau. Syiah memuliakan Ahlul Bait karena mereka memiliki hubungan dekat dengan Nabi. Kenyataan ini kalau digambarkan seperti: “Lebih memilih kulit rambutan daripada daging buahnya.”
LOGIKA 2: “Ahlul Bait dan Isteri Nabi”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Siapa saja yang termasuk golongan Ahlul Bait Nabi?” Nanti dia akan menjawab: “Ahlul Bait Nabi adalah Fathimah, Ali, Hasan, Husein, dan anak-cucu mereka.” Lalu tanyakan lagi: “Bagaimana dengan isteri-isteri Nabi seperti Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafshah, Zainab, Ummu Salamah, dan lain-lain? Mereka termasuk Ahlul Bait atau bukan?” Dia akan mengemukakan dalil, bahwa Ahlul Bait Nabi hanyalah Fathimah, Ali, Hasan, Husein, dan anak-cucu mereka.
Kemudian tanyakan kepada orang itu: “Bagaimana bisa Anda memasukkan keponakan Nabi (Ali) sebagai bagian dari Ahlul Bait, sementara isteri-isteri Nabi tidak dianggap Ahlul Bait? Bagaimana bisa cucu-cucu Ali yang tidak pernah melihat Rasulullah dimasukkan Ahlul Bait, sementara isteri-isteri yang biasa tidur seranjang bersama Nabi tidak dianggap Ahlul Bait? Bagaimana bisa Fathimah lahir ke dunia, jika tidak melalui isteri Nabi, yaitu Khadijah Radhiyallahu ‘Anha? Bagaimana bisa Hasan dan Husein lahir ke dunia, kalau tidak melalui isteri Ali, yaitu Fathimah? Tanpa keberadaan para isteri shalihah ini, tidak akan ada yang disebut Ahlul Bait Nabi.”
Faktanya, dalam Surat Al Ahzab ayat 33 disebutkan: “Innama yuridullahu li yudzhiba ‘ankumul rijsa ahlal baiti wa yuthah-hirakum that-hira.” (bahwasanya Allah menginginkan menghilangkan dosa dari kalian, para ahlul bait, dan mensucikan kalian sesuci-sucinya). Dalam ayat ini isteri-isteri Nabi masuk kategori Ahlul Bait, menurut Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bahkan selama hidupnya, mereka mendapat sebutan Ummul Mu’minin (ibunda orang-orang Mukmin) Radhiyallahu ‘Anhunna.
LOGIKA 3: “Islam dan Sahabat”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Apakah Anda beragama Islam?” Maka dia akan menjawab dengan penuh keyakinan: “Tentu saja, kami adalah Islam. Kami ini Muslim.” Lalu tanyakan lagi ke dia: “Bagaimana cara Islam sampai Anda, sehingga Anda menjadi seorang Muslim?” Maka orang itu akan menerangkan tentang silsilah dakwah Islam. Dimulai dari Rasulullah, lalu para Shahabatnya, lalu dilanjutkan para Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in, lalu dilanjutkan para ulama Salafus Shalih, lalu disebarkan oleh para dai ke seluruh dunia, hingga sampai kepada kita di Indonesia.”
Kemudian tanyakan ke dia: “Jika Anda mempercayai silsilah dakwah Islam itu, mengapa Anda sangat membenci para Shahabat, mengutuk mereka, atau menghina mereka secara keji? Bukankah Anda mengaku Islam, sedangkan Islam diturunkan kepada kita melewati tangan para Shahabat itu. Tidak mungkin kita menjadi Muslim, tanpa peranan Shahabat. Jika demikian, mengapa orang Syiah suka mengutuk, melaknat, dan mencaci-maki para Shahabat?”
Faktanya, kaum Syiah sangat membingungkan. Mereka mencaci-maki para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum dengan sangat keji. Tetapi di sisi lain, mereka masih mengaku sebagai Muslim. Kalau memang benci Shahabat, seharusnya mereka tidak lagi memakai label Muslim. Sebuah adagium yang harus selalu diingat: “Tidak ada Islam, tanpa peranan para Shahabat!”
LOGIKA 4: “Seputar Imam Syiah”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Apakah Anda meyakini adanya imam dalam agama?” Dia pasti akan menjawab: “Ya! Bahkan imamah menjadi salah satu rukun keimanan kami.” Lalu tanyakan lagi: “Siapa saja imam-imam yang Anda yakini sebagai panutan dalam agama?” Maka mereka akan menyebutkan nama-nama 12 imam Syiah. Ada juga yang menyebut 7 nama imam (versi Ja’fariyyah).
Lalu tanyakan kepada orang Syiah itu: “Mengapa dari ke-12 imam Syiah itu tidak tercantum nama Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali? Mengapa nama empat imam itu tidak masuk dalam deretan 12 imam Syiah? Apakah orang Syiah meragukan keilmuan empat imam madzhab tersebut? Apakah ilmu dan ketakwaan empat imam madzhab tidak sepadan dengan 12 imam Syiah?”
Faktanya, kaum Syiah tidak mengakui empat imam madzhab sebagai bagian dari imam-imam mereka. Kaum Syiah memiliki silsilah keimaman sendiri. Terkenal dengan sebutan “Imam 12” atau Imamah Itsna Asyari. Hal ini merupakan bukti besar, bahwa Syiah bukan Ahlus Sunnah. Semua Ahlus Sunnah di muka bumi sudah sepakat tentang keimaman empat Imam tersebut. Para ahli ilmu sudah mafhum, jika disebut Al Imam Al Arba’ah, maka yang dimaksud adalah empat imam madzhab rahimahumullah.
LOGIKA 5: “Allah dan Imam Syiah”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Siapa yang lebih Anda taati, Allah Ta’ala atau imam Syiah?” Tentu dia akan akan menjawab: “Jelas kami lebih taat kepada Allah.” Lalu tanyakan lagi: “Mengapa Anda lebih taat kepada Allah?” Mungkin dia akan menjawab: “Allah adalah Tuhan kita, juga Tuhan imam-imam kita. Maka sudah sepantasnya kita mengabdi kepada Allah yang telah menciptakan imam-imam itu.”
Kemudian tanyakan ke orang itu: “Mengapa dalam kehidupan orang Syiah, dalam kitab-kitab Syiah, dalam pengajian-pengajian Syiah; mengapa Anda lebih sering mengutip pendapat imam-imam daripada pendapat Allah (dari Al Qur’an)? Mengapa orang Syiah jarang mengutip dalil-dalil dari Kitab Allah? Mengapa orang Syiah lebih mengutamakan perkataan imam melebihi Al Qur’an?”
Faktanya, sikap ideologis kaum Syiah lebih dekat ke kemusyrikan, karena mereka lebih mengutamakan pendapat manusia (imam-imam Syiah) daripada ayat-ayat Allah. Padahal dalam Surat An Nisaa’ ayat 59 disebutkan, jika terjadi satu saja perselisihan, kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah sikap Islami, bukan melebihkan pendapat imam di atas perkataan Allah.
LOGIKA 6: “Ali dan Jabatan Khalifah”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Menurut Anda, siapa yang lebih berhak mewarisi jabatan Khalifah setelah Rasulullah wafat?” Dia pasti akan menjawab: “Ali bin Abi Thalib lebih berhak menjadi Khalifah.” Lalu tanyakan lagi: “Mengapa bukan Abu Bakar, Umar, dan Ustman?” Maka kemungkinan dia akan menjawab lagi: “Menurut riwayat saat peristiwa Ghadir Khum, Rasulullah mengatakan bahwa Ali adalah pewaris sah Kekhalifahan.”
Kemudian katakan kepada orang Syiah itu: “Jika memang Ali bin Abi Thalib paling berhak atas jabatan Khalifah, mengapa selama hidupnya beliau tidak pernah menggugat kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, dan Khalifah Utsman? Mengapa beliau tidak pernah menggalang kekuatan untuk merebut jabatan Khalifah? Mengapa ketika sudah menjadi Khalifah, Ali tidak pernah menghujat Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Ustman, padahal dia memiliki kekuasaan? Kalau menggugat jabatan Khalifah merupakan kebenaran, tentu Ali bin Abi Thalib akan menjadi orang pertama yang melakukan hal itu.”
Faktanya, sosok Husein bin Ali Radhiyallahu ‘Anhuma berani menggugat kepemimpinan Dinasti Umayyah di masa Yazid bin Muawiyyah, sehingga kemudian terjadi Peristiwa Karbala. Kalau putra Ali berani memperjuangkan apa yang diyakininya benar, tentu Ali Radhiyallahu ‘Anhu lebih berani melakukan hal itu.
LOGIKA 7: “Ali dan Husein”
Tanyakan ke orang Syiah: “Menurut Anda, mana yang lebih utama, Ali atau Husein?” Maka dia akan menjawab: “Tentu saja Ali bin Abi Thalib lebih utama. Ali adalah ayah Husein, dia lebih dulu masuk Islam, terlibat dalam banyak perang di zaman Nabi, juga pernah menjadi Khalifah yang memimpin Ummat Islam.” Atau bisa saja, ada pendapat di kalangan Syiah bahwa kedudukan Ali sama tingginya dengan Husein.
Kemudian tanyakan ke dia: “Jika Ali memang dianggap lebih mulia, mengapa kaum Syiah membuat peringatan khusus untuk mengenang kematian Husein saat Hari Asyura pada setiap tanggal 10 Muharram? Mengapa mereka tidak membuat peringatan yang lebih megah untuk memperingati kematian Ali bin Abi Thalib? Bukankah Ali juga mati syahid di tangan manusia durjana? Bahkan beliau wafat saat mengemban tugas sebagai Khalifah.”
Faktanya, peringatan Hari Asyura sudah seperti “Idul Fithri” bagi kaum Syiah. Hal itu untuk memperingati kematian Husein bin Ali. Kalau orang Syiah konsisten, seharusnya mereka memperingati kematian Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu lebih dahsyat lagi.
Logika 8: “Syiah dan Wanita”
Tanyakan ke orang Syiah: “Apakah dalam keyakinan Syiah diajarkan untuk memuliakan wanita?” Dia akan menjawab tanpa keraguan: “Tentu saja. Kami diajari memuliakan wanita, menghormati mereka, dan tidak menzhalimi hak-hak mereka?” Lalu tanyakan lagi: “Benarkah ajaran Syiah memberi tempat terhormat bagi kaum wanita Muslimah?” Orang itu pasti akan menegaskan kembali.
Kemudian katakan ke orang Syiah itu: “Jika Syiah memuliakan wanita, mengapa mereka menghalalkan nikah mut’ah? Bukankah nikah mut’ah itu sangat menzhalimi hak-hak wanita? Dalam nikah mut’ah, seorang wanita hanya dipandang sebagai pemuas seks belaka. Dia tidak diberi hak-hak nafkah secara baik. Dia tidak memiliki hak mewarisi harta suami. Bahkan kalau wanita itu hamil, dia tidak bisa menggugat suaminya jika ikatan kontraknya sudah habis. Posisi wanita dalam ajaran Syiah, lebih buruk dari posisi hewan ternak. Hewan ternak yang hamil dipelihara baik-baik oleh para peternak. Sedangkan wanita Syiah yang hamil setelah nikah mut’ah, disuruh memikul resiko sendiri.”
Faktanya, kaum Syiah sama sekali tidak memberi tempat terhormat bagi kaum wanita. Hal ini berbeda sekali dengan ajaran Sunni. Di negara-negara seperti Iran, Irak, Libanon, dll. praktik nikah mut’ah marak sebagai ganti seks bebas dan pelacuran. Padahal esensinya sama, yaitu menghamba seks, menindas kaum wanita, dan menyebarkan pintu-pintu kekejian. Semua itu dilakukan atas nama agama. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.
LOGIKA 9: “Syiah dan Politik”
Tanyakan ke orang Syiah: “Dalam pandangan Anda, mana yang lebih utama, agama atau politik?” Tentu dia akan berkata: “Agama yang lebih penting. Politik hanya bagian dari agama.” Lalu tanyakan lagi: “Bagaimana kalau politik akhirnya mendominasi ajaran agama?” Mungkin dia akan menjawab: “Ya tidak bisa. Agama harus mendominasi politik, bukan politik mendominasi agama.”
Lalu katakan ke orang Syiah itu: “Kalau perkataan Anda benar, mengapa dalam ajaran Syiah tidak pernah sedikit pun melepaskan diri dari masalah hak Kekhalifahan Ali, tragedi yang menimpa Husein di Karbala, dan kebencian mutlak kepada Muawiyyah dan anak-cucunya? Mengapa hal-hal itu sangat mendominasi akal orang Syiah, melebihi pentingnya urusan akidah, ibadah, fiqih, muamalah, akhlak, tazkiyatun nafs, ilmu, dll. yang merupakan pokok-pokok ajaran agama? Mengapa ajaran Syiah menjadikan masalah dendam politik sebagai menu utama akidah mereka melebihi keyakinan kepada Sifat-Sifat Allah?”
Faktanya, ajaran Syiah merupakan contoh telanjang ketika agama dicaplok (dianeksasi) oleh pemikiran-pemikiran politik. Bahkan substansi politiknya terfokus pada sikap kebencian mutlak kepada pihak-pihak tertentu yang dianggap merampas hak-hak imam Syiah. Dalam hal ini akidah Syiah mirip sekali dengan konsep Holocaust yang dikembangkan Zionis internasional, dalam rangka memusuhi Nazi sampai ke akar-akarnya. (Bukan berarti pro Nazi, tetapi disana ada sisi-sisi kesamaan pemikiran).
LOGIKA 10. “Syiah dan Sunni”
Tanyakan ke orang Syiah: “Mengapa kaum Syiah sangat memusuhi kaum Sunni? Mengapa kebencian kaum Syiah kepada Sunni, melebihi kebencian mereka kepada orang kafir (non Muslim)?” Dia tentu akan menjawab: “Tidak, tidak. Kami bersaudara dengan orang Sunni. Kami mencintai mereka dalam rangka Ukhuwwah Islamiyyah. Kita semua bersaudara, karena kita sama-sama mengerjakan Shalat menghadap Kiblat di Makkah. Kita ini sama-sama Ahlul Qiblat.”
Kemudian katakan ke dia: “Kalau Syiah benar-benar mau ukhuwwah, mau bersaudara, mau bersatu dengan Sunni; mengapa mereka menyerang tokoh-tokoh panutan Ahlus Sunnah, seperti Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, Khalifah Utsman, isteri-isteri Nabi (khususnya Aisyah dan Hafshah), Abu Hurairah, Zubair, Thalhah, dan lain-lain? Mencela, memaki, menghina, atau mengutuk tokoh-tokoh itu sama saja dengan memusuhi kaum Sunni. Tidak pernah ada ukhuwwah atau perdamaian antara Sunni dan Syiah, sebelum Syiah berhenti menista para Shahabat Nabi, selaku panutan kaum Sunni.”
Fakta yang perlu disebut, banyak terjadi pembunuhan, pengusiran, dan kezhaliman terhadap kaum Sunni di Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libanon, Pakistan, Afghanistan, dll. Hal itu menjadi bukti besar bahwa Syiah sangat memusuhi kaum Sunni. Hingga anak-anak Muslim asal Palestina yang mengungsi di Irak, mereka pun tidak luput dibunuhi kaum Syiah. Hal ini pula yang membuat Syaikh Qaradhawi berubah pikiran tentang Syiah. Jika semula beliau bersikap lunak, akhirnya mengakui bahwa perbedaan antara Sunni dan Syiah sangat sulit disatukan. Dalam lintasan sejarah kita mendapati bukti lain, bahwa kaum Syiah tidak pernah terlibat perang melawan negara-negara kufar. Justru mereka sering bekerjasama dengan negara kufar dalam rangka menghadapi kaum Muslimin. Hancurnya Kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad, sikap permusuhan Dinasti Shafawid di Mesir, era Perang Salib di masa Shalahuddin Al Ayyubi, serta Khilafah Turki Utsmani, di atas semua itu terekam fakta-fakta pengkhianatan Syiah terhadap kaum Muslimin. Begitu juga, jatuhnya Afghanistan dan Iraq ke tangan tentara Sekutu di era modern, tidak lepas dari jasa-jasa para anasir Syiah dari Iran.
Demikianlah 10 LOGIKA DASAR yang bisa kita gunakan untuk mematahkan pemikiran-pemikiran kaum Syiah. Insya Allah tulisan ini bisa dimanfaatkan untuk secara praktis melindungi diri, keluarga, dan Ummat Islam dari propaganda-propaganda Syiah. Amin Allahumma amin.
Jika ada benarnya, hal itu semata merupakan karunia Allah Azza Wa Jalla. Kalau ada kesalahan, khilaf, dan kekurangan, itu dari diri saya sendiri. Wal ‘afwu minkum katsira, wastaghfirullaha li wa lakum, wa li sa’iril Muslimin. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, wallahu a’lam bisshawaab.* [habis]
A.M Waskito, penulis buku "Bersikap Adil pada Wahabi"

Kebenaran Konsep Evolusi dipertanyakan

     Menurut saya, Penguasaan yang lama ilmu ilmu empiris oleh bangsa eropa dan sikap sebagian besar yang seolah-olah merasa mampu hidup tanpa tuhan, mau/tidak mau faktanya telah menguasai sebagian umat Islam,mereka digiring menuju opini mereka secara perlahan, namun tidak terasa,... misalnya penggunaaan kata alam untuk mengganti kata Allah contoh: Alam menyediakan segala sesuatunya bagi manusia, ini hanya satu contoh dari suatu kalimat bila kita telusuri yang lainnya maka akan banyak sekali bukti yang lain.
     Konsep evolusi menurut saya adalah hal yang tak layak di sebut sebagai ilmu pengetahuan yang empiris, ini semua hanya teori tanpa dasar tentunya tidak mungkin sel purba yang prokariotik dalam tahapannya akan menjadi sel eukariotik,.. uniselular menjadi multiselular,.. dari satu hal menjadi sebuah kesatuan,..Tentunya ini semua adalah pemikiran orang-orang yang menyamakan sifat penciptaan tuhan dengan sifat penciptaan manusia.... Dimana seakan-akan waktu penciptaan bumi tuhan hanya mampu menciptakan organisme uniselular sederhana,.. dan lanjut . merupakan perkembangan mereka sendiri,..
     Sungguh tidak akan pernah ada hubungan dari suatu organisme tingkat tinggi yang mempunyai nenek moyang(ancestor).Ini sengaja dihubung-hubungkan dan bahkan sampai diajarkan di dunia pendidikan, Padahal jelas-jelas ini adalah batas  kemampuan berpikir manusia yang tak mampu menjelasan bagaimana cara tuhan menciptakan sesuatu dari ketiadaan menjadi ada, mereka kemudian berdalil bahwa sesuatu itu ada secara berangsur-angsur dari yang memiliki komponen sederhana hingga yang rumit, karena memang mereka meragukan/menyamakan kemampuan tuhan dalam pembuatan makhluk dengan kemampuan dan logika manusia, sekali lagi ini tentunya akan menjauhkan kita dari Allah SWT.
     Saudaraku marilah kita menyadari ini adalah penipuan............................................................................................................................................!


Klasifikasi Tumbuhan Anthoceros sp.


Klasifikasi Tumbuhan » Anthoceros sp.




Anthoceros agrestis 060910d.jpg



Divisi:Anthocerotophyta
Kelas:Anthocerotopsida
Ordo:Anthocerotales
Famili:Anthocerotaceae
Genus:Anthoceros
Spesies:Anthoceros sp.



Sinonim : Tidak diketahui


Nama Umum : Lumut tanduk


Nama Daerah : Tidak diketahui


Nama Asing : Tidak diketahui


Kandungan Senyawa : Tidak diketahui


Kegunaan : Tidak diketahui

Referensi:Dasuki, U.A. dan Birsyam, I. 1985. Flora Lumut (Bryophyta) sekitar Gunung Tangkubanparahu. Laporan Penelitian no 8314185.DIP-ITB.





Anthoceros berasal dari kata Anth- yang berasal dari Yunani kuno ἄνθος (anthos) yang berarti "bunga". Sedangkan cheros berasal dari kata κέρας, "keros" yang berarti "tanduk". dengan kata lain dapat kita alih-bahasakan sebagai bunga tanduk atau lebih tepatnya lumut tanduk.


Spesies Anthoceros mempunyai ciri utama memiliki talus kecil hingga sedang, yang sedikit melengkung melengkung di bagian ujung. Spora berwarna abu-abu gelap, coklat gelap atau hitam, sementara Phaeoceros genus terkait yag masih satu famili menghasilkan spora yang berwarna kuning.


Sporofit Anthoceros lebih besar dan jauh lebih kompleks daripada Riccia, Marchantia, dan Pellia. Dibedakan menjadi kaki, yaitu penyempitan seperti zona perantara dan kapsul. Tidak memiliki seta. kaki muncul dalam kelompok dari permukaan dorsal thallus masing-masing dikelilingi di dasar tubular involucre.


Spesies Anthoceros adalah tuan rumah (inang) untuk spesies Nostoc, hubungan simbiotik di mana Nostoc menyediakan nitrogen ke inangnya melalui sel-sel yang dikenal sebagai heterokistsa, dan dapat melakukan fotosintesis. Koloni Nostoc terdapat di permukaan ventral bagian bawah dan terlihat seperti bercak biru kehijauan yang terbuka keluar lewat pori-pori lendir.


Lumut tanduk tumbuh di tanah liat yang lembab di pegunungan, bukit, parit, dan di bebatuan yang lembab. Tubuh tumbuhan dewasa adalah gametofit. Thallus tembus cahaya dan umumnya sub-orbicular .



STRUKTUR LUAR

  Anthoceros memiliki tubuh thallus yang berbentuk lobe dan memiliki cabang yang tidak teratur atau dikotomis. Lobus memiliki tepi bergelombang. Anthoceros membentuk roset kecil seperti tumbuhan sejati. Rizoid uniseluler menempel pada bagian bawah thallus. Rongga mucilaginous kecil terdapat pada sisi ventral. Rongga ini mengandung koloni alga hijau-biru seperti Nostoc. Stomata seperti celah kecil ada di sisi punggung (dorsal) thallus. Lendir keluar melalui celah-celah ini.


STRUKTUR INTERNAL THALLUS

 Thallus memiliki jaringan sel parenkim yang seragam. Epidermis terdapat pada di kedua sisi. Sel-sel di bagian  atas mengandung kloroplas, sedangkan sel-sel epidermis bawah menimbulkan rizoid uniseluler yang halus. Secara umum setiap sel mengandung kloroplas tunggal. Setiap kloroplas memiliki pirenoid. Talus paling tebal terdapat di tengah. Secara bertahap menjadi lebih tipis ke arah tepi. Pertumbuhan thalus terjadi oleh sel apikal tunggal pada tahap awal. Tetapi tanaman dewasa memiliki beberapa sel apikal yang tersebar di pinggirnya. Jadi pertumbuhan terjadi di banyak titik. Ini membentuk roset seperti thallus.


REPRODUKSI

REPRODUKSI ASEKSUAL (VEGETATIF)

1. Kematian bagian yang lebih tua: Reproduksi vegetatif terjadi dengan kematian bagian yang lebih tua. Bagian yang lebih muda membentuk thallus baru.
2. Umbi: Beberapa thallus membentuk umbi. Umbi ini kaya akan cadangan lemak dan protein. Umbi-umbian ini berkecambah pada batas lobus. Umbi dapat bertahan hidup dari kekeringan dalam waktu lama.
3. Gemmae: Gemmae juga diproduksi pada batang pendek di permukaan atas thallus. Gemmae juga bertindak sebagai tubuh reproduksi vegetatif.

REPRODUKSI SEKSUAL

Anthoceros memiliki spesies monoecious dan dioecious. Tumbuhan jantan lebih kecil daripada betina dalam spesies dioecious. Pada spesies monoecious antheridia diproduksi lebih awal dari archegonia. Organ-organ seks tertanam dalam di thallus.

Antheridia

Antheridia hadir di sisi atas thallus di rongga kecil. Mereka ditemukan dalam kelompok 2-4. Rongga antheridial sepenuhnya ditutupi oleh lapisan sel ganda. Mereka tidak memiliki celah ke luar. Setiap antheridium ditanggung pada tangkai multiseluler. Tubuh utama antheridium adalah globose. Ia memiliki jaket tebal bersel tunggal. Antheridia memiliki banyak sel androgonial. Mereka menimbulkan antherozoids biflagellate.

Pengembangan Antheridium

1. Antheridium berkembang dari sel superfisial tunggal thallus. Sel ini membelah dengan pembelahan melintang menjadi sel luar dan dalam. Sel dalam bertindak sebagai inisial antheridial. Sebuah ruang dihasilkan antara sel dalam dan luar. Ruang ini diisi oleh lendir. Sel dalam didorong ke arah dasar rongga. Sel luar membelah untuk membentuk atap rongga antheridial.

2. Awal antheridial dibagi oleh satu atau dua divisi vertikal. Ini menghasilkan dua atau empat sel. Masing-masing berkembang menjadi antheridium. Dengan demikian itu menimbulkan sekelompok antheridia di setiap rongga.

3. Setiap sel antheridial membelah dengan pembelahan transversal. Ini menghasilkan sel tangkai primer di pangkalan dan sel antheridial primer di bagian atas. Sel induk primer membelah menjadi dari tangkai multiseluler.
4. Sel antheridial primer pertama-tama membelah dua divisi vertikal pada sudut kanan satu sama lain. Ini menghasilkan sekelompok empat sel. Satu atau lebih divisi melintang terjadi. Ini menghasilkan 2-3 tingkatan empat sel. Pembelahan periclinal terjadi di semua sel ini. Ini menghasilkan sel androgonial pusat dan sel jaket perifer.
5. Sel-sel jaket oleh divisi lebih lanjut menghasilkan dinding berlapis tunggal. Sel androgonial menghasilkan massa androsit atau sel induk antherozoid. Isi dari setiap sel induk antherozoid ditransformasikan menjadi satu antherozoid tunggal. Atap rongga antheridial dan dinding antheridial pecah. Ini melepaskan antherozoids di air sekitarnya.


Archegonia:

Archegonia diproduksi dekat dengan titik pertumbuhan. Archegonia tertanam di jaringan talus. Setiap arkegonium terdiri dari sel sel telur dan sel ventral empat sel kanal. Kanal archegonium ditutup di bagian atas oleh empat sel penutup. Sel-sel ini memproyeksikan sedikit di atas permukaan umum thallus.

Pengembangan Archegonium

Pengembangan Archigonium
Gambar: Pengembangan Archigonium

1. Setiap arkegonium berkembang dari sel superfisial tunggal thallus. Awal archegonial dibagi oleh tiga divisi vertikal. Ini menghasilkan sel aksial besar dan tiga inisial jaket perifer.


2. Sel aksial membelah secara transversal. Itu memotong sel penutup kecil di bagian atas. Membagi menjadi sel ventral primer yang lebih rendah dan

Kenali Dua Jenis Teratai (Teratai Merah dan Teratai Putih) Lotus dan Nymphaea

Sahabat pembaca yang berbahagia maupun sedang susah, Di Indonesia istilah Teratai, Seroja , Lotus atau Nelumbo  dalam bahasa latin sering di...